Kamis, 30 Agustus 2012
:: Sejarah Singkat Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas* ::
Pondok
Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) didirikan sekitar pada tahun 1825 di dusun
Gedang kelurahan Tambakberas. Oleh KH. Abdus Salam, Bersama
pengikutnya ia kemudian membangun perkampungan santri dengan mendirikan
sebuah langgar (mushalla) dan tempat pondokan sementara, buat 25 orang
pengikutnya. Karena itu pondok pesantren juga dikenal pondok selawe (dua
puluh lima) KH. Abdus Salam adalah seorang keturunan raja Brawijaya
dari Majapahit sebagaimana silsilah berikut ini Abdussalam putra Abdul
Jabbar putra Ahmad putra Pangeran Sumbu putra Pangeran Benowo putra jaka
Tingkir (maskarebet) putra Lembu peteng Aqilah Brawijaya.
Nama
KH. Abdus Salam kemudian lebih dikenal dengan nama Shoichah atau Kyai
Shoichah kemudian beliau memperistri seorang putri dari kota Demak yaitu
Muslimah. Dari pernikahanya beliau dikaruniai beberapa putra dan putri
yaitu diantaranya yaitu Laiyyinah, Fatimah, Abu bakar, Murfu’ah,
Jama’ah, Mustaharoh, Aly ma’un, Fatawi dan Abu Sakur. KH. Abdus Salam
mempunyai beberapa santri. Dari santri-santri tersebut ada dua santri yang
dijodohkan dengan putrinya yaitu Laiyyinah di jodohka dengan Ustman.
Dari hasil pernikahanya beliau dikaruniai seorang putri bernama Winih
(nama asalinya Halimah) dan Halimah dijodohkan dengan seorang santri
yaitu As’ary dari Demak cikal bakal pendiri Pondok Pesantren Tebuireng.
Sedangkan Fathimah dijodohka dengan Sa’id dari pernikahannya beliau di
karuniai seorang putra yaitu Kasminah Chasbullah sebelum haji bernama
Kasbi, Syafi’i sebelum haji bernama Kasdu, dan Asim sebelum haji bernama
Kasmo.Setelah itu pondok nyelawe diteruskan oleh Kyai. Ustman. Dan
Kyai. Sa’id mengembangkan sayap pendidikan pondok pesantren dengan
mendirikan pondok pesantren disebelah barat dusun Gedang seelah mendapat
izin dari ayah maratuanya, yang kini menjadi Pondok Pesantren Bahrul
Ulum.
Setelah
Kyai Ustman dan Kyai Sa’id, yang meneruskan kepemimpinan pondok
pesantren adalah Chasbulloh putra Kyai Sa’id sedangkan Pondok Kyai
Ustman dikarenakan beliau tidak mempunya putra sebagai penerus. Oleh
sebab itu seluruh santri diboyong ke pondok barat dibawah asuhan Kyai.
Chabulloh. Dalam mengembangkan Pondok Pesantren Kyai. Chabulloh ditemani
seorang istri yang begitu sangat setia yaitu Nyai Latifah (asalnya
A’isah) yang berasal dari desa Tawangsaari Sepanjang Sidoarjo.
Pernikahan antar` Kyai. Chabulloh dan Nyai Latifah dikaru
niaiputra-putri antara lain :
1. Kyai
Abdul Wahab yang berputra K.Wahib, Khodijah, K. Najib Adib, Jammiyyah,
mu’tamaroh, Muniroh, Mahfudloh, Hisbiyah, Munjidah, Hasib dan Rokib.
2. Kyai Abdul Hamid yang berputra K. Abdullah, K. Moh. Sholeh, K. Abdul malik, K. M. Yahya dan Hamidah.
3. Nyai Khodijah, (nyai Bisry) berputra Achmad, Sholikhah, Musyarofah, Abdul Aziz, M. Shokhib.
4. Kyai Abdurrahim berputra K. Ach. Al Fatich, Bariroh, K. Ach. Nasrullah, K. Amanullah, K. Khusnullah.
5. Nyai Fatimah berputra Abdul Fattah, Mufattimah, Abdul Majid
6. Sholihah tidak berputra
7. Zuhriyah tidak berputra
8. Aminaturrokhiyah tidak berputra
Tahun
1920 adalah dimana kyai Chasbulloh dipanggil ke hadapan sang kholiq
(wafat) kemudian pimpinan pondok pesantren diteruskan oleh
putra-putranya yaitu Kyai Abdul Wahab, Kyai Abdul Hamid, dan Kyai
Abdurrohim.
Nama
Bahrul Ulum itu tidak muncul saat KH. Abdus Salam mengasuh pesantren
tersebut. Nama itu justru berasal dari K.H. Abdul Wahab Hasbullah. Ia
memberikan nama resmi pesantren
pada
tahun 1967. Beberapa tahun kemudian pendiri N.U ini pulang ke
rahmatullah pada tanggal 29 Desember 1971. Mulai tahun 1987 kepemimpinan
pondok pesantren dipegang secara kolektif oleh Dewan Pengasuh yang
diketuai oleh K.H. M. Sholeh Abdul Hamid. Mereka juga mendirikan Yayasan
Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang diketuai oleh KH. Ahmad Fatih Abd.
Rohim.Para kiai yang mengasuh PP Bahrul Ulum itu diantaranya, KH. M.
Sholeh Abdul Hamid, K.H. Amanullah, K.H. Hasib Abd. Wahab, Dibawah
kepemimpinan K H. M. Sholeh, PPBU mengalami perkembangan sangat pesat
hingga muncul berbagai macam ribat atau komplek diataranya yaitu
Induk Al-Muhajirin I, II, III dan IV, Al-Muhajin putri I, II, III dan IV, As-Sa’idi
yah
putra I, II dan III, As-Sa’idiyah putri, Bumi Damai Al-Muhibbin, Ar-Roudloh,
Al-Ghozali putra dan putri, Al-Hikmah, Al-wahabiyah I dan II,
Al-Fathimiyah, Al-Lathifiyah I, II dan III, An-Najiyah putra dan putrid,
Assalma, Al Fattah, Al Asyari,Komplek Chasbullah, Al Maliki, Al
Hamidiyah.
Setelah
wafatnya KH. M. Sholeh Abdul Hamid pada tahun 2006 majlis pengasuh
diteruskan oleh KH. Amanullah Abdurrahim yang wafat pada tahun 2007
hinga pada saat ini yaitu tahun 2010 majelis pengasuh PPBU adalah KH.
Hasib Abd. Wahab
13.08
Unknown




0 komentar:
Posting Komentar